April 23, 2010

Macam-macam Taman

Taman Jepang
Sesuai dengan namanya, taman ini bernuansa Jepang. Nuansa tersebut tercipta dari elemen-elemen pembentuk, pola taman, kontur lahanya. Taman Jepang tidak menonjolkan banyak warna. Suasana yang tercipta cenderung natural dan terkesan simpel. Tanaman yang sering dipakai bernuasa hijau dan bertekstur halus, seperti cemara udang, ophiopogon, kucai, dan rumput jepang. Elemen keras pada taman umumnya terbuat dari batu, misalnya rumah lampu yang berbentuk khas. Selain itu, taman ini terdapat banyak batu-batu alam yang diletakkan pada sudut-sudut tertentu. Hadirnya elemen air dalam bentuk sungai kecil berbatu-batu atau kolam kecil bergaya natural sangat menunjang nuansa Jepang pada taman.

Taman Bali
Taman Bali sangat menonjol dibanding tipe taman tradisional lainnya. Peminat taman ini bukan masyarakat Indonesia saja, tetapi juga turis mancanegara yang singgah atau menetap untuk beberapa lama di Indonesia. Taman Bali terkesan natural dan tidak teratur. Tanaman yang dipakai cukup beragam dari segi teksturnya. Namun warna yang dominan tetap hijau dengan aksen warna merah, jingga, kuning, dan putih yang umumnya diperoleh dari bunga sepatu atau kamboja. Kedua tanaman tersebut hampir selalu terdapat pada taman Bali. Elemen stupa dan pundi-pundi sangat menunjang nuansa Bali pada taman. Tak ketinggalan dengan elemen air seprti kolam, pancuran atau air mancur yang sangat identik dengan taman Bali.

Taman Tropis
Pada taman tropis, tanaman yang dipakai dominan berwarna hijau dan berukuran sedikit besar. Suasananyapun diciptakan sedemikian rupa agar sejuk, teduh, bahkan sedikit lembab. Taman ini berpola natural. Elemen pembentuknya juga dipilih yang bernuansa natural seperti batu-batu alam dan kayu. Bahkan untuk memperkuat nuansa naturalnya, lumut yang tumbuh di pijakan atau dinding batu dibiarkan saja.

Taman Mediterania
Taman ini bernuansa iklim mediterania yang kering dan panas. Taman mediterania dipenuhi dengan tanaman seperti kaktus, agave, dan tanaman lainnya yang sedikit membutuhkan air. Elemen batu yang berwarna pucat dengan berbagai ukuran banyak dipilih sebagai elemen pelengkapnya. Tanah yang masih terlihat selain ditutupi dengan groundcover, sering ditutupi dengan pasir atau kerikil-kerikil kecil berwarna krem. Taman ini memang cenderung kaku, namun kelebihan taman ini adalah perawatannya yang minimalis, sedikit memerlukan pemangkasan dan air.

Taman Eropa
Taman Eropa memiliki pola formal dan simetris. Sebagian elemen terpilih adalah tanaman pangkas yang dapat dibentuk mengikuti pola formal. Sebagian lagi adalah tanaman berbentuk teratur yang dapat digunakan sebagai pengarah jalan dan tanaman dengan warna menarik sebagai aksen. Taman gaya Eropa ini jarang di aplikasikan di halaman rumah karena bentuknya kaku dan perawatannya inensif. Taman ini sering dijumpai di halaman gedung perkantoran, museum, tempat formal, dan taman-taman publik.

Taman Amerika
Amerika adalah negara empat musim. Di wilayah tersebut banyak teradapat tanaman semusim yang umumnya langsung mati setelah berbunga. Tanaman semusimnya banyak yang memiliki bunga dengan bentuk dan warna yang menarik. Taman Amerika terkenal dengan polanya yang terkesan tidak teratur dan alami. Ragam tanaman yang ditanam pada taman cukup banyak. Taman ini juga sering memakai komposisi tanaman yang berbunga warna-warni sehinggadapat memberikan kesan tersendiri.

April 20, 2010

Nama-nama Tanaman Lanskap

1 Adam hawa = Rhoeo discolor
2 Air mancur = Russelia equisetiformis
3 Air mata penganten = Antigono leptopus
4 Angsana = Pterocarpus indicus
5 Akasia = Acacia auriculiformis
6 Alamanda = Allamanda cathartica
7 Alang-alang air = Typa angustifolia
8 Alokasia = Alocasia sp.
9 Amarilis = Hippeastrum hybrida
10 Anyelir = Dianthus caryophyllus
11 Anggrek tanah = Spathoglotis plicata
12 Apu-apu = Pistia stratiotes
13 Asam londo = Pithecllobium dulce
14 Azalea = Rhododendron
15 Bambu kuning = Phyllostachys sulphrurea
16 Bambu jepang = Arundinaria pumila
17 Bakung = Crinum asiaticum
18 Bawang brojol = Zephyranthes sp.
19 Bayam-bayaman = Coleus sp.
20 Begonia = Begonia sp.
21 Belimbing wuluh = Averrhoa bilimbi
22 Beringin = Ficus benjamina L.
23 Biola cantik = Ficus lyrata
24 Bromelia = Bromelia sp.
25 Bugenvil = Bougainvillea spectabilis
26 Bungur = Lagerstroemia indica
27 Bunga matahari = Helianthus annuus
28 Bunga sepatu = Hibiscus sp.
29 Bunga kupu-kupu = Bauhinia purpurea Linn.
30 Cangkir mas = Solandra longiflora
31 Cempaka = Michelia champaka
32 Cemara kipas = Thuja orientalis
33 Cemara norflok = Araucaria heterophyla
34 Cengkih = Eugenia caryophyllata Thunb.
35 Cokelat = Theobroma cacao
36 Dadap merah = Erythrina cristagali
37 Daun bahagia = Dieffenbachia sp.
38 Daun beludru = Episcia cupreata
39 Daun mangkok = Nothopanax scutellarium
40 Daun mutiara = Pilea sp.
41 Daun perak = Eucalyptus gunni
42 Dahlia = Dahlia variabilis
43 Damar = Agathis dammara
44 Drasena = Dracaena sp.
45 Ekor kucing (akalipa) = Acalypha hispida
46 Eceng gondok = Eichornia crassipes
46 Flamboyan = Delonix regia Raf.
47 Futoy = Equisetum hymale
48 Gerbera = Gerbera jamesonii
49 Gladiol = Gladiolus sp.
50 Ganda suli = Hedychium coronarium
51 Glodogan bulat = Polyalthia fragrans
52 Glodogan tiang = Polyalthia longifolia
53 Hortensia = Hydrangea macrophylla
54 Hanjuang = Cordyline sp.
55 Iris = Neomarica longifolia
56 Ivy = Hedera helix
57 Jarak = Jatropha multifida
58 Jatimas = Cordia sebestana
59 Jaka randa atau jambul merak = Jacaranda acutifolia H.B.
60 Jambu biji = Psidium guajava
61 Jengger ayam = Celosia sp.
62 Jeruk = Citrus sp.
63 Kacang-kacangan = Arachis pintoi
64 Kaca piring = Gardenia jasminoides
65 Kaki laba-laba = Osmoxylum lineare
66 Kaktus = Eriosyce imitans
67 Kaliandra = Calliandra sp.
68 Kamboja = Plumeria sp.
69 Kamboja jepang = Adenium
70 Kana = Canna sp.
71 Kastuba = Euphorbia pulcherrima
72 Kayu manis = Cinnamomun burmanii
73 Kayu putih = Eucalyptus camaldulensis
74 Kecombrang atau honje = Nicolaia sp.
75 Kecubung = Brugmansia sp.
76 Keladi = Caladium sp.
77 Kelapa = Cocos nucifera
78 Kembang anting = Fuchisia sp.
79 Kembang pagoda = Clerodendrum paniculatum
80 Kembang pukul delapan = Turnera subulata
81 Kembang pukul empat = Mirabilis jalapa
82 Kembang sungsang = Gloriosa superba
83 Kenikir hias = Cosmos bipinnatus
84 Kemuning = Murraya paniculata
85 Kemuning cina = Aglaia odorata
86 Kenanga = Cananga odorata
87 Kerai payung = Filicium decipiens
88 Ketapang = Terminalia catappa
89 Ki hujan = Samanea saman
90 Kol banda = Pisonia grandis
91 Krisan = Chrysanthemum sp.
92 Krokot = Althernantera sp.
93 Kuku macan = Mucuna benneti
94 Kuping gajah = Anthurium crystallinum
95 Lantana = Lantana camara
96 Lavender = Lavandula angustifolia
97 Lengkuas merah = Alpinia purpurata
98 Leli = Hymenocllis mayor
99 Liang liu = Salix babilinica
100 Lidah buaya = Aloe vera
101 Lidah mertua = Sansevieria sp.
102 Liliparis = Chlorophytum sp.
103 Lotus = Nelumbo nucifera
104 Lolipop = Pachystachys lutea
105 Mahkota dewa = Phaleria macrocarpa
106 Mahoni = Swietenia mahogani
107 Mandevila = Mandevilla sp.
108 Maranta = Calathea sp.
109 Mawar = Rosa sp.
110 Melati = Jasminum sp.
111 Melati air = Echinodorus sp.
112 Melati jepang = Pseuderanthemum reticulatum
113 Mendong = Fimbristylis globulosa
114 Mengkudu atau pace = Morinda citrifolia
115 Monstera = Mostera sp.
116 Nolina = Beaucarnea recurvata
117 Nona makan sirih = Clerondendrum thomsoniae
118 Nusa indah = Mussaenda sp.
119 Oleander = Nerium oleander
120 Pacar air = Impatiens sp.
121 Pacing = Costus sp.
122 Pakis monyet = Dicksonia squarrosa
123 Paku jejer = Nephrolepis sp.
124 Paku sarang burung / kadaka = Asplenium nidus
125 Pala = Myristica fragrans
126 Palem botol = Mascarena lagenicaulis
127 Palem ekor ikan = Caryota mitis
128 Palem ekor tupai = Wodyetia bifurcata
129 Palem hijau = Ptychosperma macarthurii
130 Palem merah = Cyrtostachis renda
131 Palem phonix = Phoenix roebelenii
132 Palem putri = Veitchia merilii
133 Palem raja = Roystonea
134 Palem wregu = Rhapis excelsa
135 Palisota = Palisota barteri
136 Pandan wangi = Pandanus amaryllifolius
137 Pandan variegata = Pandanus pygmaeus
138 Pangkas kuning = Duranta sp.
139 Patah tulang = Pedilathus titymaloides
140 Pentas = Pentas lanceolata
141 Pegagan = Hydrocotyle sibthorpiodis
142 Peperomia = Peperomia sp.
143 Petunia = Petunia sp.
144 Pisang-pisangan = Heliconia sp.
145 Pinang = Areca catechu
146 Pinus = Pinus merkusii
147 Puring = Codiaeum sp.
148 Pohon saputangan = Maniltoa grandiflora
149 Salvia = Salvia sp.
150 Sambang darah = Hemigraphis altenata
151 Sawo kecik = Manilkara kauki
152 Sawo manila = Achras zapota
153 Sedum = Sedum morganianum
154 Seruni = Wedelia montana
156 Sikas = Cycas revoluta
157 Sikat botol = Callistemon citrinus
158 Siklok = Agave attenuata speciosa
159 Singonium = Syngonium sp.
160 Sirih = Piper betle
161 Sirih belanda = Epipremnum
162 Soka = Ixora sp.
163 Spider lily = Hymenocallis
164 Suji = Pleomele angustifolia
165 Sukun = Artocarpus communis
166 Suplir = Adiantum sp.
167 Sutra bombay = Portulaca sp.
168 Tanjung = Mimusoph elengi
169 Teh-tehan = Acalypha macrophylla
170 Teratai = Nymphaea lotus
171 Teratai mini = Nympoides indica
172 Teratai raksasa = Victoria cruziana
173 Tillandsia = Tillandsia usneoides
174 Torenia = Torenia fournieri
175 Verbena = Verbana lanciniata
176 Violces = Saintpaulia ionantha
177 Water poppy = Hydrocleys nympoides
178 Walisongo = Schefflera sp.
179 Wijaya kusuma = Epiphyllum oxypetalum
180 Zodia = Euodia suaveolens

April 19, 2010

Mengenal Lanskap

Istilah arsitektur lanskap dipekenalkan pertamakali oleh Frederick Law Olmsted pada pekerjaan penggarapan lahan yang memerlukan perhatian mendalam pada pelestarian keindahan pemandangan alam serta keseimbangan ekologis di antara sumber-sumber alam, lahan,vegetasi,dan ekologis. Istilah arsitektur lanskap menurut Olmsted sangat luas. Namun kini definisi arsitektur lanskap lebih terbatas pada ruang lingkup tertentu. Garret Eckbo mendefinisikan lanskap sebagai bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau di bentuk manusia, di luar bangunan, jalan, utilitas, hingga alam bebas yang dirancang, terutama sebagai tempat tinggal manusia. Sementara, Hubbard dan Theodora Kimball mengemukakan bahwa arsitektur lanskap sebagai seni yang fungsi terpentingnya untuk menciptakan dan melestarikan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia dan pada pemandangan alam yang lebih luas lagi. Selain itu, menurut Hubbar dan Theodora Kimball, lanskap juga berkenaan dengan moralitas, kesehatan, dan kebahagiaan manusia.

efek