Juli 03, 2010

GAZEBO PEMANIS TAMAN

Ornamen jagoan dalam desain taman tidak lain dengan menghadirkan gazebo. Tidak hanya menambah nilai keindahan taman anda, keberadaan gazebo semakin mewujudkan keinginan anda untuk menyatu dengan alam. Bagaimana cara memilih jenis dan desain gazebo untuk mempermanis taman anda? Dan bagaimana desain taman anda dirancang agar siap untuk menyatu dengan kehadiran gazebo?

Gazebo, saung, pavilion taman, adalah sebutan yang popular untuk bangunan semi permanent yang berada di tengah suatu taman. Bentuk sederhana tanpa dinding, gazebo hanya terdiri dari lantai, tiang penyangga atap dan atap saja. Ada yang mempermanis dengan pagar sekeliling untuk safetysaja apabila berada di tempat yang tinggi atau dikelilingi air. Pada jaman dahulu, fungsinya sebagai tempat beristirahat para bangsawan yang berjalan-jalan menikmati keindahan taman istana yang sangat luas.

Tetapi jangan berkecil hati apabila anda menginginkan kehadiran gazebo di halaman rumah anda, walaupun anda bukan bangsawan dan tidak memiliki taman yang sangat luas. Berbagai macam desain gazebo pun dapat menjadi pilihan untuk mempercantik taman rumah anda.

Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada para pemilik gazebo yang telah sukses menghadirkan elemen ini di taman rumahnya, karena dedikasinya kepada desain taman. Harga per-unit yang dapat dikatakan paling mahal dibanding elemen taman lainnya membuat banyak orang menjadi enggan untuk menghadirkannya di halaman rumah.

Dilihat dari bentuknya yang besar dan berupa bangunan semi permanent, apabila kita tidak berhati-hati, kehadirannya dapat menjadi boomerang bagi desain taman kita. Taman dan pemandangannya menjadi berkesan sempit dan orang enggan duduk dan bersantai di gazebo yang sudah membuat anda merogoh kocek dalam-dalam.

Seperti apakah taman yang cocok untuk dihiasi gazebo? Pertama anda harus mengamati ukuran, bentuk, aktivitas di taman dan pemandangan yang ada dan dapat anda nikmati di taman anda. seberapa besarkah taman anda? Sebaiknya luasan gazebo tidak lebih dari 1/5 luasan taman anda. Apabila gazebo anda lebih besar dari itu maka taman anda terlihat penuh sesak dengan bangunan dan tidak asri lagi. ukuran gazebo sendiri minimal 2x2 meter agar kegiatan bersantai di dalamnya dapat leluasa.

Sama dengan teras rumah, keberadaan gazebo bertujuan agar kita dapat menikmati pemandangan. Tidak hanya keindahan taman anda, juga pemandangan di luar rumah yang mengelilingi anda, seperti pegunungan, lembah, sungai kecil bahkan city light. Sebisa mungkin gazebo berjarak cukup jauh dari dinding atau pagar massif terdekat yaitu sekitar 2 meter. Keadaan ini juga harus dikompensasi dengan adanya pemandangan yang sangat menarik dan leluasa di sisi berlawanan dari dinding, seperti adanya kolam ikan, kolam renang atau sudut taman lainnya. Dengan demikian perhatian kita lebih tertuju ke sisi lainnya itu. Beruntunglah bagi yang memuliki rumah di posisi hook, apalagi di perumahan yang tidak berpagar, karena dapat leluasa menempatkan gazebo pada posisi ideal yaitu di ujung hook halaman rumah anda.

Tidak hanya dengan tembok dan pagar, jarak dengan rumah/ teras terdekat juga harus menjadi pertimbangan kita. Karena pada dasarnya gazebo adalah perluasan teras rumah anda dan anda ingin menikmati aktivitas di taman anda dengan suasana yang meyatu dengan alam. Karena itu usahakan ‘perluasan’ ini anda lakukan ‘seluas’ mungkin. Usahakan gazebo terletak pada garis terjauh dari teras utama rumah anda, tetapi masih dapat terlihat jelas.

Walaupun terletak jauh, gazebo harus mudah dicapai agar dapat sesering mungkin digunakan. Pada taman berkontur apabila perlu dibangun tangga kecil. Sebaiknya jalur menuju gazebo dari teras terbesar dituntun dengan stepping stone yang berkelok-kelok. Apabila tempat gazebo sulit dicapai, seperti tempat yang terlalu terjal, sebaiknya anda berpikir dua kali sebelum membangun gazebo. Kecuali tentunya anda sekeluarga memiliki jiwa petualang.

Aktivitas apa yang ingin anda lakukan di gazebo? Sekedar bersantai, barbeque, sarapan atau minum teh sore hari, tempat bermain dan belajar anak atau untuk mushola? Atau untuk kegiatan yang tidak biasa seperti menempatkan Jacuzzi atau tempat fitness terbuka misalnya. Pastikan luasan yang tersedia cukup sesuai dengan luasan yang leluasa untuk aktivitas anda.

Seperti apakah gazebo pilihan anda?
Setelah anda siap dan bertekad bulat untuk membangun gazebo, bagaimana dengan desain gazebo yang ingin anda pilih. Karena ingin nuansa alami yang kental banyak yang langsung memilih gaya back to nature atau etnik sebagai pilihan. Tapi selain kedua jenis gazebo ini masih banyak model/jenis yang dapat dipilih dengan jenis material yang berbeda-beda pula.

Apakah anda tertarik untuk bereksperimen dengan gaya gazebo yang bermacan-macam? Mulai dari gaya country, modern, minimalis, American tergantung dari selera dan tentunya ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam memilih model gazebo. Pertama-tama tentunya arsitektur/ desain rumah anda. Karena pada dasarnya gazebo merupakan paviliun mini maka sebaiknya tidak melenceng jauh dari arsitektur rumah. terutama bila gazebo anda dapat terlihat dari luar rumah sehingga tidak berkesan tambal-sulam.

Selain arsitektur rumah, juga kita sesuaikan dengan jenis taman rumah anda. Tetapi pada beberapa kasus anda dapat sedikit bereksperimen dengan menggabung gaya desain taman dan gazebo yang berbeda. (lihat box)

Langkah berikutnya dengan menentukan luasan gazebo. Apakah aktivitas yang anda ingin lakukan? Ukuran 2x2 meter sudah cukup besar dan leluasa untuk mengakomodasi berbagai aktivitas. Ukuran ruang dalam minimal 1,5 x 1,5 meter. Lengkapi gazebo anda dengan furniture secukupnya. Apakah aktivitas anda membutuhkan alat/piranti? Apabila piranti tersebut tidak tahan air dan cuaca anda dapat menyediakan tempat penyimpanan khusus yang kedap air. Tetapi sebaiknya kita gunakan material yang tahan cuaca agar tidak merepotkan.

Seperti apa dan material apa yang akan anda gunakan untuk gazsebo anda? Sangat tergantung juga dengan dana yang anda anggarkan. Gazebo built in memang mudah dan hasilnya bagus, anda perlu menganggarkan dana mulai dari 10 – 15 juta tergantung material dan ukuran. Gazebo dari kayu Damar Laut memiliki tampilan yang bagus dan kuat akan terpaan cuaca. Anda perlu merogoh sampai 30 juta per unit untuk memperolehnya. Tidak memiliki dana sebesar itu? Anda dapat memborongkannya kepada tukang kayu dan batu kepercayaan anda atau membuat sendiri. Anda cukup menyediakan dana sekitar 3 - 5 juta rupiah untuk gazebo kayu sederhana.

Percantik taman dan gazebo anda
Wow! Sebesar itukah biaya pembuatan gazebo? Karena itu kita tidak mau menyia-nyiakan uang dan mebiarkan taman kita terlihat ‘seadanya’. Tentunya anda ingin memaksimalkan taman yang sudah anda hias ini. Bagaimana caranya agar taman dan gazebo anda tampil maksimal?

Sesuai dengan harganya, gazebo biasanya merupakan point interest utama dalam taman sehingga desain taman mengikuti desain gazebo. Apabila keputusan menempatkan gazebo muncul setelah taman anda selesai dibangun, sebaiknya ada penyesuaian agar tidak terlihat tambal sulam.

Bila di taman anda terdapat elemen air, seperti air terjun, pancuran maupun hanya kolam biasa sebaiknya berdekatan dengan gazebo. Selain semakin menekankannya point interest taman, kehadiran air baik bunyi, riak maupun kesejukannya akan semakin menambah kenyamanan aktivitas di gazebo. Selain itu elemen air juga memberi pemandangan dari dalam gazebo.

Walaupun gazebo mempunyai atap, sebaiknya terhalang dari sinar matahari langsung. Apabila terdapat pohon besar dapat diletakan berdekatan agar sinar matahari langsung terhalang dan menurunkan suhu udara di dalam gazebo anda. Selain pohon, penghalang sinar matahari dapat berupa semak yang transparan/ pergola. Pergola dapat dipergunakan sebagai aksesories pemanis gazebo anda (lihat box).

Tetapi berhati-hatilah menempatkan gazebo di bawah pohon besar, sebaiknya tidak langsung di bawahnya tetapi di bawah kanopinya saja. Tidak dianjurkan untuk menepatkannya di bawah pohon buah (mangga, rambutan, kelapa) karena buah yang jatuh dapat merusak atap gazebo yang umunya tidak terlalu kuat. Beberapa jenis pohon buah menjadi inang serangga (semut, ulat bulu, kumbang, dll) sehingga apabila terlalu berdekatan dapat mengganggu kenyamanan pengguna.

Untuk lebih menarik anda bersantai di gazebo sesering mungkin, hubungkan rumah / teras dengan stepping stone berdesain unik. Dengan adanya jalur ini anda sekeluarga akan terasa terundang untuk berada di gazebo setiap ingin menikmati keindahan taman. Stepping stone sebaiknya dibuat berkelok-kelok melalui sudut-sudut taman yang menarik lainnya.

Untuk menambah keamanan dan kenyaman, letak gazebo anda sebaiknya dapat terlihat jelas dari dalam rumah. Pastikan pada malam hari juga mendapat pencahayaan yang cukup, baik dari lampu taman atau lampu khusus di dalam gazebo. Untuk tampilan maksimal anda dapat memberikan pencahayaan khusu pada gazebo anda dengan uplight dan lampu mozaik. Paling baik apabila lampu-lampu ini memiliki sekring tersendiri sehingga tidak mempengaruhi pemakaian listrik di rumah anda. Usahakan lampu gazebo dapat dinyalakan dari dalam rumah untuk memudahkan pada cuaca buruk.



BOX
Jenis gazebo
1. natural. Gaya natural dapat ditengarai dari bahan kayu atau batu ekspose sesungguhnya maupun artificial. Model gazebo ini memang paling banyak digunakan. Bahan yang digunakan dapat dari batu dan kayu sungguhan atau dari beton yang dicor dan difinish menyerupai batang kayu. Tampak batu alam didapat dari finishing tempelan batu.
2. etnik. Biasanya terbuat dari bahan kayu atau bamboo. Bentuknya mengadaptasi ornament dari bangunan adat. Seperti joglo, sirap, ornament makota atau… maupun ukiran atau motif lain pada tiangnya. Jenis ini banyak dijual dalam bentuk built in dan tinggal dirakit oleh suppliernya di rumah anda sesuai model dan ukuran yang anda inginkan.
3. country. Identik dengan penggunaan batu alam atau bata ekspose. Bedanya dengan jenis natural, jenis ini bergaris tegas. Tiangnya dapat dari kayu yang dengan finishing natural atau tiang beton dengan finishing batu alam. Walaupun warnanya masih dominant warma natural (kayu, teracota) kadang sudah ada sentuhan bahan artificial seperti keramik dan besi.
4. modern. Sudah tidak didominasi warna natural maupun finishing bahan natural seperti kayu dan batu alam. Biasanya menggunakan material bata, beton dan kayu yang di cat. Bentuknya juga sangat beragam dan tidak melulu seperti gazebo yang biasa ditemui.
5. industrial. Didominasi bahan metal, besi dan alumunium yang berwarna logam. Jenis ini memang jarang dijumpai di taman rumah karena lebih cocok untuk tempat umum seperti di perkantoran atau tempat wisata.
6. classic. Biasanya dihiasi dengan tiang berornamen, seperti pillar. Dengan atap lengkung yang anggun dan bernuansa putih sangat cocok apabila disandingkan dengan rumah bergaya klasik yang dikelilingi taman Perancis/ Victorian.

Untuk mempermanis tampilan gazebo anda dapat dipilih beberapa ornament seperti
1. wind chime / kincir angin. Suara yang mengiringi desiran angin dapat menciptakan suasana berbeda dan menenangkan hati yang mendengarnya. Pilihlah lonceng angin yang sesuai dengan keinginan anda. Dari bamboo, kayu bahkan logam.
2. furniture. Yaitu kursi-meja, bantal, balai-balai/ dipan. Permanent maupun portable. Pada beberapa desain kursi meja dibangun fix, tetapi tidak menutup kemungkinan anda berkreasi dengan bermacam jenis furniture. Pilih yang tahan cuaca dan tahan air agar tahan lama.
3. lampu penerangan maupun decorative (untuk pemakaian malam hari). Untuk penerangan decorative dapat menggunakan lampu sorot, lampu up light, atrau lampu reces (ditanam di lantai atau tembok). Untuk menciptakan efek pencahayaan sederhana dapat mencoba dengan lampu gantung mozaik warna-warni atau berwarna coklat. Cahaya yang lebih redup dapat menciptakan suasana berbeda.
4. trellis/ rambatan tanaman. Bagi yang romantis, rambatan tanaman pada tiang dan sekeliling atap gazebo sanagat cocok. Pilihlah tanaman yang tidak terlalu berat, seperti Stepanut, clematis dan air mata pengantin. Alamanda, Sudokalimo atau Flame of irian terlalu berat dan rimbun. Pastikan struktur gazebo anda cukup kuat untuk menahan beban tambahan. Apabila tidak pergunakan perkuatan besi beton atau struktur tersendiri.



aspek teknis
1. material gazebo.
Beton atau pasangan bata adalah material yang paling kuat dan tahan cuaca. Finishing tidak selalui dengan cat, anda dapat berkreasi dengan berbagai batu alam, keramik, teracota dan lain-lain. Tentunya karena strukturnya lebih berat, harganya pun cukup mahal.
Kayu memiliki struktur yang ringan. Tetapi tidak semua kayu tahan cuaca. Biasanya kayu kelapa atau damar laut menjadi pilihan yang cukup baik. Permukaan kayu akan melapuk dimakan cuaca karena itu harus dicat/ coating ulang secara berkala.
Besi juga relative ringan, kuat dan tahan lama. Pastikan anda memilih besi yang bermutu baik dan diberi perlakuan anti karat.
2. pondasi dan struktur. Semakin berat material gazebo tentunya butuh pondasi yang semakin kuat. Tanah tempat gazebo anda juga harus stabil. Atap yang terlalu tinggi dapat membuat struktur mahal karena harus menahan beban dan angina yang terlalu besar. Pisahkan struktur lantai dengan struktur atap dan tiang agar beban lebih kecil. Biasanya tiang hanya mebutuhkan pondasi umpak setempat saja. Sebelum membuat jelaskan kepada ahli bangunan anda agar tidak terjadi kesalahan.
3. drainage. Karena selalu terekspose air hujan maka drainage pada lantai sangat perlu. Pada lantai semen atau lantai keras lainnya dapat diberi kemiringan 1% ke satu arah saja. Apabila menggunakan con block tidak perlu karena bahan ini meneruskan air.
4. instalasi listrik. Sebaiknya memiliki jalur sendiri. Untuk menjaga apabila terjadi kosleting maka listrik di dalam rumah tidak terpengaruh. Jalur dapat disatukan dengan instalasi penerangan taman. Sebaiknya kabel-kabel ini ditanam dalam beton atau dibungkus pipa pralon agar terlindungi dari panas dan hujan. Udara panas atau sinar matahari langsung dapat menyebabkan kawat getas dan mudah rapuh.

Mei 16, 2010

'TANAMAN LANSKAP' Pengetahuan Dasar Penggunaan dan Penanaman

By Lestari Suryandari SP MSi

Pada dasarnya, elemen pembentuk dari desain lanskap adalah softscape dan hardscape
Softscape adalah elemen desain lanskap berupa tanaman hidup. sedangkan hardscape adalah
elemen desain lanskap yang berupa non-tanaman atau benda mati.
Yang disebut dengan tanaman adalah segala jenis tetumbuhan yang sengaja ditanam di suatu tapak dengan tujuan tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan tumbuhan adalah makhluk tetumbuhan hidup, baik sengaja ditanam maupun tumbuh dengan sendirinya.
Bagaimanakah cara mendesain lanskap?
Pada dasarnya, ada dua macam desain taman yang umum, yaiu desain dua dimensional dan tiga dimensional.
Desain dua dimensional adalah yang biasa kita temui pada taman dekorasi di acara pernikahan atau seminar yang mengisi
pojok-pojok ruangan dan panggung. seperti namanya, taman ini memang bertujuan sebagai dekorasi belaka dan mementingkan segi estetis
dari sudut pandang tertentu. Karena merupakan taman sementara, maka pemilihan dan susunan tanaman hanya memperhitungkan
segi estetis belaka. Yang diperhatikan hanya kaidah komposisi yaitu tema, gradasi, kontras dan kontrol.
Baik untuk taman per taman maupun anar taman di lingkungan yang sama. misalnya taman di daerah peerima tamu, sudut dan panggung.
Taman dua dimensional ini biasanya dapat dikerjakan oleh pemula. Mendesain taman dua dimensi sanagat baik dilakukan
oleh siswa arsitektur lanskap sebagai latihan dalam pemahaman implementasi elemen desain.
Desain tiga dimensional adalah desain lanskap yang sesungguhnya, dimana sama dengan desain arsitektur dan perencanaan,
pada dasarnya adalah bagaimana menciptakan ruang-ruang kegiatan dengan menggunakan elemen lanskap yang dikomposisikan
sesuai dengan berbagai kaidah desain lanskap.
Bagaimanakah caranya menciptakan ruang kegiatan? Ruang atau benda tiga dimensi disusun dari tiga komponen, yaitu :
lantai, dinding dan atap.

TANAMAN PEMBENTUK LANSKAP
Bagaimana menciptakan lantai dinding dan atap padahal kita tahu bahwa desain lanskap adalah desain ruang luar?
Pertama-tama kita harus mengenal lebih jauh mengenai komponen pembentuk lanskap, yaitu softscape dan hardscape.

Softscape yang berupa tanaman diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Rumput dan Groundcovers / Tanaman Penutup Tanah (GC). semua tanaman yang pada kondisi normal dan dewasa dapat tumbuh
mencapai ketinggian 30-300 mm dari tanah.
2. Perdu & Semak. Adalah semua jenis tanaman yang pada kondisi normal dan dewasa dapat tumbuh
mencapai ketinggian 500-5000 mm dari tanah.
3. Pohon. Adalah semua jenis tanaman yang pada kondisi normal dan dewasa dapat tumbuh
melebihi ketinggian 5000 mm dari tanah.
Dari tiga kategori tanaman tersebut dapat kita lihat bahwa rumput dan GC adalah jenis tanaman
yang dapat berfungsi sebaga lantai dan border pembentuk ruangan. Beberapa jenis rumput yang pendek dan tahan injak
dapat berfungsi sebagai lantai. Beberapa jenis GC yang lebih tinggi dan tidak tahan injak berfungsi sebagai tanaman border
yang membentuk ruangan dan mengarahkan sirkulasi manusia.
Perdu dan semak rendah (tinggi 500-1000 mm) juga dapat berfungsi sebagai border. Sedangkan semak dan perdu sedang ( 1000-1500 mm)
dan tinggi (1500-5000mm) dapat berfungsi sebagai dinding.
Pohon pendek (5000-10.000 m) dan semak tinggi dapat berfungsi sebagai dinding. Tetapi biasanya pohon berfungsi sebagai atap.
Berbagai macam hardscape juga dapat dipilih untuk melengkapi desain taman.Baik yang berfungsi
sebagai site furniture maupun elemen taman.
Karena makalah ini berfokus akan pemakaian dan
pemilihan tanaman lanskap maka seterusnya hanya akan membahas
mengenai cara menggunakan tanaman saja.

METODA DESAIN LANSKAP
Sebelumnya akan saya jelaskan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendesain suatu lanskap. Menurut berbagai theori
lanskap, pada umumnya menggunakan metoda Simmonds yaitu :
Inventarisasi – Analisis – Sintesis – Perencanaan – perancangan – Pelaksanaan – Pemeliharaan – Evaluasi

Pendekatan metode ini umum digunakan oleh para arsitek lanskap dalam mendesain suatu lanskap.
Inventarisasi : Proses pengumpulan segala data yang ada dan diperlukan mengenai tapak yang yang akan di desain,
baik berupa data fisik (dimensi, topografi, klimatologi, view, akses, dll), sosial budaya dan fungsional (aktivitas dan fungsi).
1. Analisis : mengaitkan semua data yang terkumpul sehingga dapat diketahui potensi, kendala dan hazard yang ada pada tapak.
2. Sintesis : Dengan mengaitkan hasil sintesis dapat disusun block plan/ program ruang.
3. Perencanaan : Juga dikenal sebagai gambar skematis. rencana ini telah menunjukan ruang-ruang, sirkulasi dan aktivitas
yang dapat dilakukan serta rencana elemen yang akan digunakan untuk mewujudkan rencana tersebut.
4. Perancangan : sudah terbentuk menjadi suatu gambar denah yang dapat diturunkan menjadi gambar kerja yang komprehensif
dan dapat dilaksanakan di tapak. Output berupa gambar site plan, planting plan, spesifikasi dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
5. Pelaksanaan : Implementasi gambar kerja tersebut pada tapak.
6. Pemeliharaan : Pada dasarnya terdiri dari kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penggemburan tanah dan
pemberantasan hama penyakit. Kegiatan ini penting dilakukan terutama pada tanaman yang baru saja ditanam agar dapat
tumbuh subur dan optimal. Kegiatan ini penting dilakukan, sebab tamanyang baru ditanam butuh waktu untuk tumbuh
menjadi seperti yang diinginkan oleh desainer. Jangka waktu dat berkisar antara 3-5 tahun, bahkan 10 tahun untuk mencapai
puncak desain yang diinginkan. Selama itu tamana akan senantiasa mengalami perubahan, tumbuh besar dan berkembang biak.
Dengan pemeliharaan yang baik tanaman yang pada mulanya kecil dan jarang dapat menjelma menjadi tanaman yang kuat dan subur.
7. Evaluasi : pada umumnya evaluasi sudah dimulai sejak perencanaan dengan berbagai pertimbangan untuk mendapatkan desain
yang lebih baik. Perubahan desain lazim dilakukan karena berbagai faktor, misalnya kerena ketersediaan tanaman atau elemen
tanaman yang lain. Adanya perbedaan keadaan lapangan yang sesungguhnya dengan di atas kertas. Adanya inovasi atau masukan
mengenai material lain yang lebih sesuai.
Dalam kenyataan di lapangan, seorang arsitek lanskap yang menghadapi klien juga harus terampil dalam menggali keinginan
dan keadaan klien sehingga desain yang tercipta optimal dan dapat berkelanjutan. Ingatlah bahwa desain lanskap menggunakan
tumbuhan yang merupakan makhluk hidup yang terus tumbuh, berkembang dan berkembang biak. Sangatlah disayangkan bila
sering terjadi renovasi dan perubahan tanaman karena desain yang tidak berkelanjutan. Tidak hanya waktu dan biaya
juga tetumbuhan yang harus terbuang dan mati sia-sia.
Untuk mencegah terjadinya desain yang terbuang maka harus diadakan pendekatan yang berbeda dalam
menghadapi klien, yaitu:
- Tentukan aktivitas yg akan dilakukan
- Komitmen pemeliharaan pemilik
- Luasan lahan
- Kumpulkan referensi
- Sesuaikan dengan arsitektur rumah

1. Aktivitas : Desain lanskap tiga dimensional bertujuan menciptakan ruang-ruang yang mengakomodasi aktivitas pengguna
tapak. Karena itu tentukanlah dulu aktivitas apa dan seberapa intensitasnya yang hendak dilakukan pada suatu tapak.
Aktivitas, terutama di taman rumah tinggal, seringkali menjadi sangat personal karena manusia memiliki pola hidup yang
berbeda-beda. Desain taman yang akhirnya hanya menjadi pemandangan dari jendela dengan yang dinikmati langsung akan
sangat berbeda.
2. Komitmen pemeliharaan : Seberapa rumit dan hebatnya suatu desain lanskap akan percuma apabila tidak terpelihara.
Sebelum mendesain harus diyakinkan seberapa jauh daya dan biaya yang dapat dialokasikan oleh pengelola (pemilik) dalam
memelihara desain lanskap yang akan dibuat. Apabila komitmen pengelola rendah sebaiknya dibuat desain yang sederhana
menggunakan bahan yang tahan lama sehingga tidak butuh banyak waktu dan biaya.Biasanya semakin rumit dan mahal suatu desain
maka semakin besar juga daya yang harus dialokasikan untuk pemeliharaan.
3. Luasan lahan : yang dimaksud adalah luasan lahan tersedia yang dapat dipergunakan untuk aktivitas. Terkadang luasan
lahan yang dapat menampung aktivitas dibatasi kontur yang tajam atau aksebilitas. Apabila terbatas tentunya
mempengaruhi
juga aktivitas apa saja yang dapat diakomodasi di tapak. Luasan yang terbatas dapat digunakan untuk suatu
taman yang bersifat dua dimensional saja. seringkali penggunaan pot yang disusun pada rak, digantung dan taman dinding
dapat menghadirkan kehijauan.
4. Referensi : Seringkali klien/ pemilik tidak tahu/ tidak dapat mengkomunikasikan taman seperti apa yang disukai dan
tidak disukai. Karena itu akan sangat membantu apabila arsitek lanskap memiliki foto/ gambar desain taman sebagai
referensi untuk memberikan gambaran konkrit seperti apa taman dan tanaman yang akan digunakan dalam desain.
5. Sesuaikan dengan arsitektur bangunan : Desain lanskap yang baik harus mengkomplemen bangunan. Biasanya desain bangunan
telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum desian lanskap. Apabila pada arsitektur ada gaya tertentu maka desain taman/lanskap
juga mempunyai gaya tertentu. Walaupun suatu bangunan klasik tidak harus juga dihias dengan taman bergaya klasik, tetapi
harus diperhatikan keselarasannya.

MENGGUNAKAN TANAMAN DALAM DESAIN LANSKAP

Rumput & GC
Beberapa jenis rumput yang tahan injak biasanya berfungsi sebagai lantai dalam desain lanskap. Walaupun lantai lanskap
tidak harus mengunakan rumput. Pada tempat yang aktivitasnya tinggi dapat digunakan perkerasan seperti paving block,
grass block, deck, batu alam dan lain-lain.
Keuntungan menggunakan rumput sebagai lantai dibandingkan dengan perkerasan, salah satunya adalah optimalnya resapan
air hujan ke dalam tanah. Bilah rumput juga dapat menyerap gelombang panas dan cahaya sinar matahari sebagai bahan fotosintesis
sehingga tidak silau dan mengurangi efek pemanasan global. Rumput juga menyediakan habitat bagi serangga kecil seperti
jangkrik dan cacing sehingga tanah yang
ditutupi rumput akan semakin subur. Serangga kecil juga berguna untuk keseimbangan
ekosistem sehingga mengurangi ancaman hama dan penyakit pada tanaman yang lebih besar.
Kekurangan rumput dibandingkan perkerasan, tentunya adalah kekuatan akan injakan dan aktivitas yang tinggi.
Apabila ditumpangi benda berat lama kelamaan rumput akan mati dan terbukalah tanah yang mengotori kaki.
Untuk pool deck tidak disarankan menggunakan rumput karena dapat menjadi becek dan mengotori air kolam renang.
Berbeda dengan rumput. Walaupun sama-sama tanaman pendek, GC berfungsi sebagai tanaman border.
Gunanya membuat pola-pola tertentu pada tapak sehingga dapat tercipta ruang dan sirkulasi tanpa harus menghalangi pandangan mata.
GC biasanya tidak tahan injak, sehingga untuk menghindarkan dari kerusakan karena diterobos pengguna, perhitungkanlah dengan
cermat aktivitas dan perilaku yang mungkin terjadi. dalam komposisi seringkali tanaman border juga dipadu dengan semak
pendek sehigga tercipta border yang lebih indah dan massif.
Akar rumput dan GC dapat melindungi tanah dari erosi. Rumput dapat ditanam sampai kemiringan 30 %,
Bahkan GC jenis tertentu yang memiliki akar lebih kuat dapat ditanam sampai kemiringan 100 %.
Tetapi untuk kemiringan lebih dari itu disarankan menggunakan turap.
Dalam penanaman, rumput & GC menghendaki habitat yang kaya sinar matahari dan drainase yg baik.
Sedikit sekali jenis rumput dan GC yang tahan naungan. Walaupun beberapa jenis lumut, paku dan semanggi dapat menutup tanah
yang dinaungi, memreka tidak tahan injak. Biasanya tanaman tingkat rendah ini digunakan pada taman sementara/dekoratif saja.
GC yang memiliki bunga berwarna-warni umumnya menghendaki
penyinaran penuh sampai setengah naungan. Demikian juga
berbagai jenis tumput yang memiliki tekstur halus. Untuk mendapatkan peyinaran optimal harus diperhatikan arah sinar matahari,
letak bangunan dan tanaman tinggi lain agar tidak menghalangi. Minimal dalam satu hari tanaman terekspose selama 10-6 jam.

Perdu & Semak
Perdu
: Tumbuhan berkayu dengan tinggi dewasa 500-3000 mm, tidak memiliki percabangan utama.
Semak : Tumbuhan berkayu, suculent dan palem dengan tinggi dewasa 500-3000mm yang memiliki percabangan utama dari
pokok/ bagian bawah tumbuhan.
Tanaman merambat : disebut juga climber atau weeper, tergantung apakah sifat alaminya merambat ke atas atau ke samping.
Pada umumnya tanaman rambat berkayu dapat memanjat lebih tinggi dibanding yang tidak. Tentunya tanaman berkayu memiliki
bobot lebih tinggi dibanding yang tidak berkayu.
Palem : Jenis tanaman berbiji tunggal yang termasuk keluarga palmae.
Suculent : Jenis tanaman berbiji tunggal yang habitat aslinya dari daerah yang sulit air, sehingga batang dan daunnya keras
dan berlapis lilin karena menyimpan air. Pada beberapa jenis yang sangat tahan kekeringan daunnya berupa duri-duri saja.
Tanaman jenis ini biasanya menghendaki sinar matahari penuh dan tidak perlu diairi setiap hari.

Dalam desain lanskap, terutama jenis taman tropis, perdu dan semak paling banyak digunakan. Fungsinya dalam desain adalah:
1. Sebagai dinding pembatas, baik untuk membentuk ruang maupun mengarahkan aktivitas. Untuk fungsi ini
dapat digunakan perdu dan semak yang massif dengan susun zig-zag.
2. Sebagai buffer. hampir sama dengan dinding tapi terhadap polusi dan menutup pandangan yang tidak menyenangkan. Polusi seperti
bau, suara dan debu. Yang digunakan biasanya semak dengan tekstur halus, daunnya kecil-kecil rapat dan rimbun. Lebih disukai bila
daun berbulukarena dapat menjerap debu lebih banyak. Ditanam dalam kelompok ecara zig-zag juga.
3. Sebagai point of interest. Fungsi ini biasanya oleh taman yang bentuk atau dan warnanya atraktif, seperti palem2 pendek,
Sikas, Nolina, bonsai beringin. Biasanya point interest ini disandang oleh tanaman yg ditanam tunggal, bukan berkelompok.
Banyak hal yang menjadi daya tarik suatu tanaman perdu/semak. bisa karena warna bunga/daun, bentuk yang unik, aroma, dll.
seringkali tanaman tunggal dikombinasikan dengan komposisi tanaman border yang membingkai dan menguatkan keunikannya.
Pohon
Pada dasarnya ada 5 jenis dasar pohon.Dalam desain lanskap, kelima bentuk dasar ini memiliki fungsi masing-masing :
- Segitiga/ kolumnar
Berfungsi sebagai pengantar, bentuknya yg tegak dapat membentuk koridor apabila ditanam dalam posisi berjajar.
Biasanya pohon jenis cemara seperti : Cupressus sp (Cemara Natal), Araucaria heterophylla (Cemara Norfolk), Casuarina equisetifolia (Cemara udang). Jenis lain seperti Agathis damara (Damar), Eucalyptus alba (Kayu Putih), Terminalia catapa (Ketapang), Polyathea longifolia (Glodogan tiang), dll.
Bentuknya yg tegak memberikan garis tegas dan dpt memperkuat karakter arsitektur yg megah.
Tajuknya tidak memberikan naungan sehingga fungsinya lebih banyak vertikal.
Fungsi ini juga dapat digantikan oleh beberapa jenis palem tinggi seperti Roystonea regia (Palem Raja), Cocos nucifera (Kelapa), Neodypsis boronii (Palem Red Neck), dll.
Apabila tajuknya cukup masif dapat menjadi buffer yang baik.
- Bulat
Tajuk masifnya berfungsi sebagai buffer dan penaung
Apabila digunakan sebagai pohon jalan harus diperhatikan apakah memiliki buah/biji yang cukup besar.
Pohon buah yg dapat dimakan sebaiknya tidak digunakan pada ruang publik karena mengundang vandalisme.
Untuk menambah warna gunakan pohon berbunga seperti Plumeria alba
- Payung
Biasanya berupa pohon sedang- tinggi.
Bentuknya yg memayung memberikan perlindungan maksimal dari sinar matahari dan hujan langsung.
Banyak jenis yang banyak menggugurkan daun, seperti : Delonix regia (Flamboyan merah) Jacaranda mimosifolia (Sakura)& Samanea saman (Trembesi) sehingga perlu pembersihan ekstra atau dapat ditempatkan pada daerah yang dihutankan (tidak perlu disapu).
Beberapa jenis memiliki akar yang kuat dan banir seperti Ceiba pentandra (kapuk randu)sehingga tidak tepat berada di dekat perkerasan atau pada roof garden.
Jenis yang cukup baik seperti Spatodea campanulata (Flame of Africa), Cassia fistula, Delonix floribunda (Flamboyan kuning), Eritherina crista-galli (Dadap ayam) dan Plumeria rubra (Kamboja merah) tidak banyak menggugurkan daun.
- Kipas
Bentuk kipas merupakan bentukan yang sangat jarang. dimiliki oleh Ravenala madagascariensis (pisang kipas)
Dapat dipergunakan sebagai point interest karena bentuknya yg atraktif
Dapat digunakan dalam kelompok sebagai pengantar apabila ditanam berjejer. Tetapi tidak pada koridor, karena akan berkesan sempit.
- Irregular
Pohon bentuk irregular biasa digunakan sebagai point interest dan ditanam sendirian.
Bentuknya yang tidak beraturan tidak pas ditanam dalam kelompok atau barisan.
Dalam kelompok pepohonan biasanya diselipkan pohon bentuk ini agar desain tidak membosankan.

Selain dari bentuknya, fungsi pohon dalam lanskap juga dibedakan menurut tinggi pohon:
POHON PENDEK : 5 – 10 M
POHON SEDANG : 10 – 20 M
POHON TINGGI : 20 – 50 M
Perlu diingat bahwa baik yang dimaksud bentuk dan tinggi pohon adalah keadaan dewasa dan normal

April 23, 2010

Macam-macam Taman

Taman Jepang
Sesuai dengan namanya, taman ini bernuansa Jepang. Nuansa tersebut tercipta dari elemen-elemen pembentuk, pola taman, kontur lahanya. Taman Jepang tidak menonjolkan banyak warna. Suasana yang tercipta cenderung natural dan terkesan simpel. Tanaman yang sering dipakai bernuasa hijau dan bertekstur halus, seperti cemara udang, ophiopogon, kucai, dan rumput jepang. Elemen keras pada taman umumnya terbuat dari batu, misalnya rumah lampu yang berbentuk khas. Selain itu, taman ini terdapat banyak batu-batu alam yang diletakkan pada sudut-sudut tertentu. Hadirnya elemen air dalam bentuk sungai kecil berbatu-batu atau kolam kecil bergaya natural sangat menunjang nuansa Jepang pada taman.

Taman Bali
Taman Bali sangat menonjol dibanding tipe taman tradisional lainnya. Peminat taman ini bukan masyarakat Indonesia saja, tetapi juga turis mancanegara yang singgah atau menetap untuk beberapa lama di Indonesia. Taman Bali terkesan natural dan tidak teratur. Tanaman yang dipakai cukup beragam dari segi teksturnya. Namun warna yang dominan tetap hijau dengan aksen warna merah, jingga, kuning, dan putih yang umumnya diperoleh dari bunga sepatu atau kamboja. Kedua tanaman tersebut hampir selalu terdapat pada taman Bali. Elemen stupa dan pundi-pundi sangat menunjang nuansa Bali pada taman. Tak ketinggalan dengan elemen air seprti kolam, pancuran atau air mancur yang sangat identik dengan taman Bali.

Taman Tropis
Pada taman tropis, tanaman yang dipakai dominan berwarna hijau dan berukuran sedikit besar. Suasananyapun diciptakan sedemikian rupa agar sejuk, teduh, bahkan sedikit lembab. Taman ini berpola natural. Elemen pembentuknya juga dipilih yang bernuansa natural seperti batu-batu alam dan kayu. Bahkan untuk memperkuat nuansa naturalnya, lumut yang tumbuh di pijakan atau dinding batu dibiarkan saja.

Taman Mediterania
Taman ini bernuansa iklim mediterania yang kering dan panas. Taman mediterania dipenuhi dengan tanaman seperti kaktus, agave, dan tanaman lainnya yang sedikit membutuhkan air. Elemen batu yang berwarna pucat dengan berbagai ukuran banyak dipilih sebagai elemen pelengkapnya. Tanah yang masih terlihat selain ditutupi dengan groundcover, sering ditutupi dengan pasir atau kerikil-kerikil kecil berwarna krem. Taman ini memang cenderung kaku, namun kelebihan taman ini adalah perawatannya yang minimalis, sedikit memerlukan pemangkasan dan air.

Taman Eropa
Taman Eropa memiliki pola formal dan simetris. Sebagian elemen terpilih adalah tanaman pangkas yang dapat dibentuk mengikuti pola formal. Sebagian lagi adalah tanaman berbentuk teratur yang dapat digunakan sebagai pengarah jalan dan tanaman dengan warna menarik sebagai aksen. Taman gaya Eropa ini jarang di aplikasikan di halaman rumah karena bentuknya kaku dan perawatannya inensif. Taman ini sering dijumpai di halaman gedung perkantoran, museum, tempat formal, dan taman-taman publik.

Taman Amerika
Amerika adalah negara empat musim. Di wilayah tersebut banyak teradapat tanaman semusim yang umumnya langsung mati setelah berbunga. Tanaman semusimnya banyak yang memiliki bunga dengan bentuk dan warna yang menarik. Taman Amerika terkenal dengan polanya yang terkesan tidak teratur dan alami. Ragam tanaman yang ditanam pada taman cukup banyak. Taman ini juga sering memakai komposisi tanaman yang berbunga warna-warni sehinggadapat memberikan kesan tersendiri.

April 20, 2010

Nama-nama Tanaman Lanskap

1 Adam hawa = Rhoeo discolor
2 Air mancur = Russelia equisetiformis
3 Air mata penganten = Antigono leptopus
4 Angsana = Pterocarpus indicus
5 Akasia = Acacia auriculiformis
6 Alamanda = Allamanda cathartica
7 Alang-alang air = Typa angustifolia
8 Alokasia = Alocasia sp.
9 Amarilis = Hippeastrum hybrida
10 Anyelir = Dianthus caryophyllus
11 Anggrek tanah = Spathoglotis plicata
12 Apu-apu = Pistia stratiotes
13 Asam londo = Pithecllobium dulce
14 Azalea = Rhododendron
15 Bambu kuning = Phyllostachys sulphrurea
16 Bambu jepang = Arundinaria pumila
17 Bakung = Crinum asiaticum
18 Bawang brojol = Zephyranthes sp.
19 Bayam-bayaman = Coleus sp.
20 Begonia = Begonia sp.
21 Belimbing wuluh = Averrhoa bilimbi
22 Beringin = Ficus benjamina L.
23 Biola cantik = Ficus lyrata
24 Bromelia = Bromelia sp.
25 Bugenvil = Bougainvillea spectabilis
26 Bungur = Lagerstroemia indica
27 Bunga matahari = Helianthus annuus
28 Bunga sepatu = Hibiscus sp.
29 Bunga kupu-kupu = Bauhinia purpurea Linn.
30 Cangkir mas = Solandra longiflora
31 Cempaka = Michelia champaka
32 Cemara kipas = Thuja orientalis
33 Cemara norflok = Araucaria heterophyla
34 Cengkih = Eugenia caryophyllata Thunb.
35 Cokelat = Theobroma cacao
36 Dadap merah = Erythrina cristagali
37 Daun bahagia = Dieffenbachia sp.
38 Daun beludru = Episcia cupreata
39 Daun mangkok = Nothopanax scutellarium
40 Daun mutiara = Pilea sp.
41 Daun perak = Eucalyptus gunni
42 Dahlia = Dahlia variabilis
43 Damar = Agathis dammara
44 Drasena = Dracaena sp.
45 Ekor kucing (akalipa) = Acalypha hispida
46 Eceng gondok = Eichornia crassipes
46 Flamboyan = Delonix regia Raf.
47 Futoy = Equisetum hymale
48 Gerbera = Gerbera jamesonii
49 Gladiol = Gladiolus sp.
50 Ganda suli = Hedychium coronarium
51 Glodogan bulat = Polyalthia fragrans
52 Glodogan tiang = Polyalthia longifolia
53 Hortensia = Hydrangea macrophylla
54 Hanjuang = Cordyline sp.
55 Iris = Neomarica longifolia
56 Ivy = Hedera helix
57 Jarak = Jatropha multifida
58 Jatimas = Cordia sebestana
59 Jaka randa atau jambul merak = Jacaranda acutifolia H.B.
60 Jambu biji = Psidium guajava
61 Jengger ayam = Celosia sp.
62 Jeruk = Citrus sp.
63 Kacang-kacangan = Arachis pintoi
64 Kaca piring = Gardenia jasminoides
65 Kaki laba-laba = Osmoxylum lineare
66 Kaktus = Eriosyce imitans
67 Kaliandra = Calliandra sp.
68 Kamboja = Plumeria sp.
69 Kamboja jepang = Adenium
70 Kana = Canna sp.
71 Kastuba = Euphorbia pulcherrima
72 Kayu manis = Cinnamomun burmanii
73 Kayu putih = Eucalyptus camaldulensis
74 Kecombrang atau honje = Nicolaia sp.
75 Kecubung = Brugmansia sp.
76 Keladi = Caladium sp.
77 Kelapa = Cocos nucifera
78 Kembang anting = Fuchisia sp.
79 Kembang pagoda = Clerodendrum paniculatum
80 Kembang pukul delapan = Turnera subulata
81 Kembang pukul empat = Mirabilis jalapa
82 Kembang sungsang = Gloriosa superba
83 Kenikir hias = Cosmos bipinnatus
84 Kemuning = Murraya paniculata
85 Kemuning cina = Aglaia odorata
86 Kenanga = Cananga odorata
87 Kerai payung = Filicium decipiens
88 Ketapang = Terminalia catappa
89 Ki hujan = Samanea saman
90 Kol banda = Pisonia grandis
91 Krisan = Chrysanthemum sp.
92 Krokot = Althernantera sp.
93 Kuku macan = Mucuna benneti
94 Kuping gajah = Anthurium crystallinum
95 Lantana = Lantana camara
96 Lavender = Lavandula angustifolia
97 Lengkuas merah = Alpinia purpurata
98 Leli = Hymenocllis mayor
99 Liang liu = Salix babilinica
100 Lidah buaya = Aloe vera
101 Lidah mertua = Sansevieria sp.
102 Liliparis = Chlorophytum sp.
103 Lotus = Nelumbo nucifera
104 Lolipop = Pachystachys lutea
105 Mahkota dewa = Phaleria macrocarpa
106 Mahoni = Swietenia mahogani
107 Mandevila = Mandevilla sp.
108 Maranta = Calathea sp.
109 Mawar = Rosa sp.
110 Melati = Jasminum sp.
111 Melati air = Echinodorus sp.
112 Melati jepang = Pseuderanthemum reticulatum
113 Mendong = Fimbristylis globulosa
114 Mengkudu atau pace = Morinda citrifolia
115 Monstera = Mostera sp.
116 Nolina = Beaucarnea recurvata
117 Nona makan sirih = Clerondendrum thomsoniae
118 Nusa indah = Mussaenda sp.
119 Oleander = Nerium oleander
120 Pacar air = Impatiens sp.
121 Pacing = Costus sp.
122 Pakis monyet = Dicksonia squarrosa
123 Paku jejer = Nephrolepis sp.
124 Paku sarang burung / kadaka = Asplenium nidus
125 Pala = Myristica fragrans
126 Palem botol = Mascarena lagenicaulis
127 Palem ekor ikan = Caryota mitis
128 Palem ekor tupai = Wodyetia bifurcata
129 Palem hijau = Ptychosperma macarthurii
130 Palem merah = Cyrtostachis renda
131 Palem phonix = Phoenix roebelenii
132 Palem putri = Veitchia merilii
133 Palem raja = Roystonea
134 Palem wregu = Rhapis excelsa
135 Palisota = Palisota barteri
136 Pandan wangi = Pandanus amaryllifolius
137 Pandan variegata = Pandanus pygmaeus
138 Pangkas kuning = Duranta sp.
139 Patah tulang = Pedilathus titymaloides
140 Pentas = Pentas lanceolata
141 Pegagan = Hydrocotyle sibthorpiodis
142 Peperomia = Peperomia sp.
143 Petunia = Petunia sp.
144 Pisang-pisangan = Heliconia sp.
145 Pinang = Areca catechu
146 Pinus = Pinus merkusii
147 Puring = Codiaeum sp.
148 Pohon saputangan = Maniltoa grandiflora
149 Salvia = Salvia sp.
150 Sambang darah = Hemigraphis altenata
151 Sawo kecik = Manilkara kauki
152 Sawo manila = Achras zapota
153 Sedum = Sedum morganianum
154 Seruni = Wedelia montana
156 Sikas = Cycas revoluta
157 Sikat botol = Callistemon citrinus
158 Siklok = Agave attenuata speciosa
159 Singonium = Syngonium sp.
160 Sirih = Piper betle
161 Sirih belanda = Epipremnum
162 Soka = Ixora sp.
163 Spider lily = Hymenocallis
164 Suji = Pleomele angustifolia
165 Sukun = Artocarpus communis
166 Suplir = Adiantum sp.
167 Sutra bombay = Portulaca sp.
168 Tanjung = Mimusoph elengi
169 Teh-tehan = Acalypha macrophylla
170 Teratai = Nymphaea lotus
171 Teratai mini = Nympoides indica
172 Teratai raksasa = Victoria cruziana
173 Tillandsia = Tillandsia usneoides
174 Torenia = Torenia fournieri
175 Verbena = Verbana lanciniata
176 Violces = Saintpaulia ionantha
177 Water poppy = Hydrocleys nympoides
178 Walisongo = Schefflera sp.
179 Wijaya kusuma = Epiphyllum oxypetalum
180 Zodia = Euodia suaveolens

April 19, 2010

Mengenal Lanskap

Istilah arsitektur lanskap dipekenalkan pertamakali oleh Frederick Law Olmsted pada pekerjaan penggarapan lahan yang memerlukan perhatian mendalam pada pelestarian keindahan pemandangan alam serta keseimbangan ekologis di antara sumber-sumber alam, lahan,vegetasi,dan ekologis. Istilah arsitektur lanskap menurut Olmsted sangat luas. Namun kini definisi arsitektur lanskap lebih terbatas pada ruang lingkup tertentu. Garret Eckbo mendefinisikan lanskap sebagai bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau di bentuk manusia, di luar bangunan, jalan, utilitas, hingga alam bebas yang dirancang, terutama sebagai tempat tinggal manusia. Sementara, Hubbard dan Theodora Kimball mengemukakan bahwa arsitektur lanskap sebagai seni yang fungsi terpentingnya untuk menciptakan dan melestarikan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia dan pada pemandangan alam yang lebih luas lagi. Selain itu, menurut Hubbar dan Theodora Kimball, lanskap juga berkenaan dengan moralitas, kesehatan, dan kebahagiaan manusia.

Maret 23, 2010

Taman Tropis

ESTETIKA taman dapat dinilai dari konsep dan penataan yang memperkuat sebuah gaya taman. Salah satu konsep taman yang menjadi favorit pada hunian adalah taman Bali. Bagaimana menatanya?

Taman bergaya khas Bali merupakan salah satu jenis taman basah atau taman tropis. Ciri-ciri taman tropis yang bisa diketahui adalah banyaknya tanaman yang tumbuh dalam taman. "Oleh karena itu, taman bali termasuk dalam taman tropis yang diisi dengan tanaman-tanaman berdaun lebat sehingga terkesan rimbun," papar arsitek Demy Erdie Yandidari Megatika International.

Hal serupa juga diutarakan oleh arsitek lanskap Omar Samuel Ichwan. "Taman tropis ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan yang ada di daerah garis khatulistiwa, makanya taman bali pun menjadi salah satu jenis taman tropis ini."

Menurut Omar, taman bali itu sebenarnya hampir mirip dengan taman jepang. "Hal ini bisa dilihat dari adanya unsur air, batu, dan tanaman-tanamannya sehingga taman bali menyerupai taman jepang," jelas Omar. Lagipula, tak heran jika kedua taman tersebut memang mirip karena bali dan jepang sama-sama berada di wilayah dan budaya Asia.

Taman bali dapat dihiasi dengan ornamen-ornamen taman yang menunjang konsep bali tersebut. "Lampu-lampu taman yang beratapkan ijuk dan patung-patung bali bisa menjadi hiasan di taman bergaya bali untuk melengkapi desain lanskapnya," kata arsitek Kompyang Widyastuti.

Akan lebih komplit jika batang pohon dililit kain motif papan catur (hitam-putih) khas bali dapat dijadikan pilihan lain untuk menghiasi taman bali Anda yang asalnya menjadi alat penolak bala di Bali sana.

Selain itu, water feature yang mengisi taman juga menjadi ciri dari taman tropis bergaya bali ini. Kehadiran kolam kecil dengan bentuk kolam renang atau kolam ikan menjadi pelengkap taman yang dapat memberi keseimbangan jiwa dan ketenangan sebagai efek unsur air yang ada dalam area hunian.

Konsep taman dan material memang sangat mendukung bangunan hunian Anda. Taman pun sebaiknya serasi dan sesuai dengan konsep bangunan itu sendiri, namun taman bergaya bali cenderung fleksibel dipasangkan dengan rumah gaya apapun, baik klasik maupun modern. "Taman bali termasuk model taman yang mudah dipadukan dengan model-model rumah di Indonesia," ujar Demy.

"Lagipula, konsep desain itu sangat tergantung kepada selera pemilik rumah maunya seperti apa," tandas Omar.

Di tempat aslinya, taman yang ada di permukiman orang Bali memang sangat mendukung fungsi rumahnya. "Hal ini disebabkan karena taman juga sering dimanfaatkan sebagai tempat upacara dan kegiatan adat mereka (penduduk bali)," ujar Kompyang yang tergabung dalam Popo Danes Architecture.

Oleh karena itu, taman Bali juga diisi dengan tanaman bunga selain tanaman berwarna hijau. "Biasanya dihiasi dengan pohon kamboja yang sangat identik dengan bali," ujar Omar yang menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) itu. Selain pohon kamboja yang cantik, bunga cempaka, dan tumbuhan pandan-pandanan, serta pisang-pisangan akan memperkuat konsep bali di taman hunian Anda.

Lanskap taman bali biasanya memiliki pola yang geometris. Pola kotak cenderung menjadi bentuk tanah taman bali pada halaman rumah. Penataan tumbuhan yang mengisi taman pun harus diperhatikan agar taman tidak terkesan "penuh" dan berantakan. "Maka itu perlu penataan yang efisien, bagaimana kesan ruang dapat lebih luas dan tidak sempit saat diisi banyak tanaman," ujar Omar, arsitek alumnus Universitas Trisakti ini.

Oleh karena itu, salah satu caranya adalah pilih material taman yang "langsing". "Contoh spesifiknya, jika Anda ingin membuat jalan setapak di taman, ukuran jalan setapak itu jangan besar-besar," tambahnya.

Ornamen yang menjadi penghias taman pun diletakkan sesuai dengan skala luas taman itu sendiri. Lampu taman, patung, atau kolam yang berada di taman bali juga harus menjadi point of interest. Posisinya bisa disesuaikan dengan keinginan pemilik rumah. Asal tidak jomplang dengan ornamen dan tumbuhan lain yang ikut menghiasi taman bali Anda.
(sindo//tty)

Maret 08, 2010

Budidaya Tanaman Anggrek

A. ASPEK LINGKUNGAN
Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT.

Pada umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan temperatur 28 + 2° C dengan temperatur minimum 15° C. Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer.
Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit.
Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp., Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.
Habitat tanaman anggrek dibedakan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
• Anggrek epifit, yaitu anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari, misalnya Cattleya sp. memerlukan cahaya +40%, Dendrobium sp. 50–60%, Phalaenopsis sp. + 30 %, dan Oncidium sp. 60 – 75 %.
• Anggrek terestrial, yaitu anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung, misalnya Aranthera sp., Renanthera sp., Vanda sp. dan Arachnis sp.
Tanaman anggrek terestrial membutuhkan cahaya matahari 70 – 100 %, dengan suhu siang berkisar antara 19 – 380C, dan malam hari 18–210C. Sedangkan untuk anggrek jenis Vanda sp. yang berdaun lebar memerlukan sedikit naungan.
• Anggrek litofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada batu-batuan, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh, misalnya Dendrobium phalaenopsis.
• Anggrek saprofit, yaitu anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta membutuhkan sedikit cahaya matahari, misalnya Goodyera sp.




Budidaya Tanaman Anggrek
B. PERSILANGAN
Persilangan ditujukan untuk mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk yang menarik, mahkota bunga kompak dan bertekstur tebal sehingga dapat tahan lama sebagai bunga potong, jumlah kuntum banyak dan tidak ada kuntum bunga yang gugur dini akibat kelainan genetis serta produksi bunga tinggi. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, sebaiknya dan seharusnya pedoman persilangan perlu dikuasai, antara lain :
• Persilangan sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah penyiraman. Kuntum bunga dipilih yang masih segar atau setelah membuka penuh.
• Sebagai induk betina dipilih yang mempunyai bunga yang kuat, tidak cepat layu atau gugur.
• Mengetahui sifat-sifat kedua induk tanaman yang akan disilangkan, agar memberikan hasil yang diharapkan, misalnya sifat dominasi yang akan terlihat atau muncul pada turunannya seperti : warna, bentuk, dan lain-lain.
• Bunga tidak terserang OPT terutama pada polen dan stigma.
• Setiap mendapatkan varietas baru yang baik, sebaiknya didaftarkan pada “Royal Horticultural Society” di London, dengan mengisi formulir pendaftaran anggrek hibrida dengan beberapa persyaratan lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penyerbukan (polinasi) adalah sebagai berikut :
• Sediakan sehelai kertas putih dan sebatang lidi kecil atau tusuk gigi atau sejenisnya yang bersih.
• Cap polinia yang terdapat pada ujung column dibuka, dimana akan terlihat di dalamnya polinia yang berwarna kuning.
• Ujung lidi/tusuk gigi dibasahi dengan cairan yang ada di dalam lubang putih atau dengan sedikit air.
• Polinia diambil dengan hati-hati. Pegang kertas putih sebagai wadah di bawah bunga untuk menghindari bila polinia jatuh pada waktu diambil.
• Polinia kemudian dimasukkan ke dalam stigma (kepala putik).
• Beri label yang diikatkan pada tangkai kuntum (pedicel) bunga yang berisi catatan tentang tanggal penyerbukan dan nama bunga yang diambil polinianya.
Beberapa hari kemudian bunga yang telah diserbuki akan layu. Apabila penyerbukan berhasil, dan bila tidak ada OPT, maka bakal buah tersebut akan terus berkembang menjadi buah. Buah anggrek ada yang masak setelah tiga bulan sampai enam bulan atau lebih. Buah yang masak akan merekah dengan dicirikan adanya perubahan warna buah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan.
Dalam memilih biji anggrek yang akan disemaikan dalam botol perlu diperhatikan sebagai berikut :
• Biji yang berwarna keputih-putihan dan kosong adalah biji yang kurang baik.
• Biji yang baik yaitu yang bulat penuh berisi, berwarna kuning atau kecoklat-coklatan




Budidaya Tanaman Anggrek
C. PEMBIBITAN
Perbanyakan tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :
• Perbanyakan vegetatif malalui pemecahan/pemisahan rumpun seperti Dendrobium sp., Oncidium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.; pemotongan anak tanaman yang ke luar dari batang seperti Dendrobium sp.; pemotongan anak tanaman yang ke luar dari akar dan tangkai bunga seperti Phalaenopsis sp., yang selanjutnya ditanam ke media yang sama seperti pakis, mos serabut kelapa, arang, serutan kayu, disertai campuran pecahan genting atau batu bata. Perbanyakan secara vegetatif ini akan menghasilkan anak tanaman yang mempunyai sifat genetik sama dengan induknya. Namun perbanyakan konvensional secara vegetatif ini tidak praktis dan tidak menguntungkan untuk tanaman bunga potong, karena jumlah anakan yang diperoleh dengan cara-cara ini sangat terbatas.
• Perbanyakan generatif yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan), sehingga perkecambahan di alam sangat sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut.
Untuk menghasilkan bunga dalam jumlah banyak dan seragam diperlukan tanaman dalam jumlah banyak pula. Oleh karena itu peningkatan produksi bunga pada tanaman anggrek hanya dapat dicapai dengan usaha perbanyakan tanaman yang efisien. Pada saat ini metode kultur in vitro merupakan salah satu cara yang mulai banyak digunakan dalam perbanyakan klon atau vegetatif tanaman anggrek. Kultur in vitro pertama kali dicoba oleh Haberlandt pada tahun 1902, karena adanya sifat tanaman yang disebut totipotensi yang dicetuskan oleh kedua orang sarjana Jerman Schwann dan Schleiden pada tahun 1830.
Metode kultur in vitro yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif (seperti : akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan-jaringan generatif (seperti : ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik (bebas mikroorganisme).
Secara generatif, benih tanaman diperoleh melalui biji hasil persilangan yang secara genetis biji-biji tersebut bersifat heterozigot. Sehingga benih-benih yang dihasilkan mempunyai sifat tidak mantap dan beragam. Dengan cara ini untuk mendapatkan tanaman yang sama dengan induknya sangatlah sulit, karena persilangan anggrek telah berkembang demikian luasnya. Namun dengan cara ini akan diperoleh varietas baru.
Secara vegetatif yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif atau kultur jaringan seperti akar, daun, batang atau mata tunas pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik. Dengan metode ini dapat diharapkan perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara cepat dan berjumlah banyak, serta sama dengan induknya.




Budidaya Tanaman Anggrek
D. PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
1. Persiapan Lahan
Tanaman anggrek dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yaitu di bawah pohon atau dengan naungan yang diberi paranet atau sejenisnya dengan pengaturan intensitas cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh karena tanaman anggrek mempunyai potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk jenis-jenis tertentu dapat ditanam di dalam rumah kaca (green house). Selain untuk melindungi tanaman dari gangguan alam, juga akan mengurangi intensitas serangan OPT.
2. Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan relatif murah harganya. Sampai saat ini belum ada media yang memenuhi semua persyaratan untuk pertumbuhan tanaman anggrek.
Untuk pertumbuhan tanaman anggrek, kemasaman media (pH) yang baik berkisar antara 5–6. Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media tumbuh yang sesuai. Media tumbuh yang sering digunakan di Indonesia antara lain : moss, pakis, serutan kayu, potongan kayu, serabut kelapa, arang dan kulit pinus.
Pecahan batu bata banyak dipakai sebagai media dasar pot anggrek, karena dapat menyerap air lebih banyak bila dibandingkan dengan pecahan genting. Media pecahan batu bata digunakan sebagai dasar pot, karena mempunyai kemampuan drainase dan aerasi yang baik.
Moss yang mengandung 2–3% unsur N sudah lama digunakan untuk medium tumbuh anggrek. Media moss mempunyai daya mengikat air yang baik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik pula.
Pakis sesuai untuk media anggrek karena memiliki daya mengikat air, aerasi dan drainase yang baik, melapuk secara perlahan-lahan, serta mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk pertumbuhannya.
Serabut kelapa mudah melapuk dan mudah busuk, sehingga dapat menjadi sumber penyakit, tetapi daya menyimpan airnya sangat baik dan mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan serta mudah didapat dan murah harganya. Dalam menggunakan serabut kelapa sebagai media tumbuh, sebaiknya dipilih serabut kelapa yang sudah tua.
Media tumbuh sabut kelapa, pakis, dan moss merupakan media tumbuh yang baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek Phalaenopsis sp. Namun bila pakis dan moss yang tumbuh di hutan ini diambil secara terus-menerus untuk digunakan sebagai media tumbuh, dikhawatirkan keseimbangan ekosistem akan terganggu.
Serutan kayu atau potongan kayu kurang sesuai untuk media anggrek karena memiliki aerasi dan drainase yang baik, tetapi daya menyimpan airnya kurang baik, serta miskin unsur N. Proses pelapukan berlangsung lambat, karena kayu banyak mengandung senyawa-senyawa yang sulit terdekomposisi seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa.
Media serutan kayu jati merupakan media tumbuh yang baik untuk pertumbuhan anggrek Aranthera James Storie. Pecahan arang kayu tidak lekas lapuk, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri, tetapi sukar mengikat air dan miskin zat hara. Namun arang cukup baik untuk media anggrek.
Penggunaan media baru (repotting) dilakukan antara lain sebagai berikut :
 Bila ditanam dalam pot (wadah) sudah terlalu padat atau banyak tunas.
 Medium lama sudah hancur, sehingga menyebabkan medium bersifat asam, bisa menjadi sumber penyakit.
3. Penyiraman
Tanaman anggrek yang sedang aktif tumbuh, membutuhkan lebih banyak air dibandingkan dengan yang sudah berbunga. Frekuensi dan banyaknya air siraman yang diberikan pada tanaman anggrek bergantung pada jenis dan besar kecil ukuran tanaman, serta keadaan lingkungan pertanaman. Sebagai contoh adalah tanaman anggrek Vanda sp., Arachnis sp., dan Renanthera sp., yaitu anggrek tipe monopodial yang tumbuh di bawah cahaya matahari langsung, sehingga membutuhkan penyiraman lebih dari dua kali sehari, terutama pada musim kemarau.
4. Pemupukan
Seperti tumbuhan lainnya, anggrek selalu membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Kebutuhan tanaman anggrek akan nutrisi sama dengan tumbuhan lainnya, hanya anggrek membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperlihatkan gejala-gejala defisiensi, mengikat pertumbuhan anggrek sangat lambat.
Dalam usaha budidaya tanaman anggrek, habitatnya tidak cukup mampu menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya tanaman diberi pupuk baik organik maupun anorganik. Pupuk yang digunakan umumnya pupuk majemuk yaitu yang mengandung unsur makro dan mikro.
Kualitas dan kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang masih kecil perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10, pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang berukuran sedang perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:10:10. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk merangsang pembungaan, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:30:30.
Jika dilakukan pemupukan ke dalam pot maka hanya pupuk yang larut dalam air dan kontak langsung dengan ujung akar yang akan diambil oleh tanaman anggrek dan sisanya akan tetap berada dalam pot. Pemupukan pada sore hari menunjukkan respon pertumbuhan yang baik pada anggrek Dendrobium sp.

Sumber : http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/

19 Tips membuat kita bahagia…..

1. kejar tujuan yang bisa dicapai

2. seyumlah dengan setulus hati

3. berbagilah dengan yang lain

4. Bantu tetanggamu

5. Pertahankan semangat jiwa muda

6. Akur dengan yang kaya,miskin,cantik,jelek

7. Tetap tenang dibawah tekanan

8. Cairkan suasana dengan humor

9. Memaafkan yang lain

10. Berteman baik

11. Bekerjasama untuk mencapai hasil yg lebih besar

12. Hargai setiap detik bersama yang tersayang…..

13. Percaya diri tinggi

14. Hormati/hargai yang kurang beruntung

15. Sekali-kali manjakan diri serndiri

16. Jelajahi dunia maya dikala waktu senggang

17. Ambil resiko yang sudah diperkirakan

18. Paham bahwa uang bukanlah segala-galanya..

19. BE YOUR SELF..

efek